Selasa, 28 Februari 2012

santri polos


Saya pernah mendengar cerita dari dosen saya tentang seorang santri dari kampung. santri tersebut setelah keluar pondok alias dah lulus, dia ingin pergi merantau ke Kota besar untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Dari Desa dia menjual sawah milik Ayahnya, dengan keteguhan hati dia berangkat ke kota dengan membawa uang yang cukup banyak katakan lah 10juta rupiah.
Dari desa dengan menaiki bus dia berangkat ke kota sendiri. Dahulu pada saat dia santri dia tidak pernah kemana-mana, dan sering iktiyar atau menghemat uang dengan makan apa adanya. Dia tidak mengerti kehidupan dunia di kota, yang dia tau apa yang dia lihat adalah apa yang dia benarkan.
Suatu ketika saat tiba di kota perutnya merasa lapar, tp dia urungkan niatnya untuk makan di tempat yang mewah, fikirnya dia bisa menahannya karena sudah biasa di pondok dulu. Dia duduk di dekat penjual gorengan telo atau ketela pohon. Dia melihat dengan seksama orang yang menjual pohong tadi. Penjual tersebutmelakukan aktifitas mengupas kulit ketela pohong, memotongnya jadi 2 bagian, di goreng lalu di jual. Dia membeli pketela pohong tadi dengan harga Rp. 1000 loh kok mahal pikirnya. Padahal dikampungnya ini murah sekali dengan Rp. 500 ja bisa membeli mentah 2 ketela mentah besar2 dia heran,,,
hari ke2 dia melanjutkan melihat penjual ketela tersebut. Prosesny sama mengupas, mebelah jadi 2, di goreng lalu di jual Rp. 1000 dia memberaniakan diri menanyakan harga ketela utuhnya berapa. Saat dia tanya harganya hanya 1000 perak per buah berarti dia untung 50%.
ketika hari ke-3 dia melihat lagi prosesnya sama juga dikupas dibelah digoreng di jual. main set tersebut telah tertanam dalam fikiran santri tersebut. setelah itu dia jalan-jalan lagi ke pasar burung dia melihat-lihat burung-burung yang bagus yang di jual di pasar tersebut. Setelah itu dia tertarik dengan burung perkutut, dia mencoba tnya pada penjualnya,
"pak harga burung perkutut ini berapa" kata si Santri tersebut.
di jawab sama penjual burung tersebut " 10 juta le, bagus ini le suaranya merdu pernah juara " imbuh si penjual.
Lalu dengan berpikir sejenak dia membeli dengna ditawar 9juta karena uangnya sudah terpakai yang lain.
si penjual menjawab " ya udah le gak pa2 ni burungnya" sambil memberikan uang dan burung diterimanya.
sampai di tempat koz dia berfikir ketela aja yang harganya 1000 perbiji bisa di jual dengan untung setengan dari penjualan. Cuma di kupas di potong di goreng lalu di jual trz dapat untung deh.
Setelah itu dia mencobanya pada burung yang telah dibelinya dengan harga 9juta tersebut. Dia sembelih, dia hilangi kulitnya lalu dipoting jadi 2 lalu digoreng.
sSetelah matang burung goreng tersebut di jual dengan haraga 15 juta, dia tawarkan kemana2, kewarung-warung ternyata sekian lama dia tidak bisa menjualnya. Dia anggap kalau barang itu mahal maka untungnya juga banyak tapi mein set yang dia lihat dengan apa yang dia lihat tidak sama dengan apa ada di relita.

semoga bermanfaat.,,,
sekedar belajar mohon maap jika ada salah okreek,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar